ilustrasi |
Hingga berita ini dituliskan, Indonesia ternyata
belum mempunyai kawasan industri bengkel pesawat terbang yang terpadu. Maka
dari itu sebagian dari para pengusaha jasa angkutan udara memberikan usulan supaya
otoritas negara mendirikan dua kawasan industri bengkel kapal terbang mengingat
luasnya wilayah Indonesia. Selain itu
upaya ini juga sebagai langkah mengejar ketertinggalan negara kita dari
Singapura dan Malaysia yang sudah terlebih dahulu memiliki Aerospace Park.
Dua aerospace
park ini akan ditempatkan secara terpisah yakni di wilayah barat dan timur
untuk memudahkan akses terhadap fasilitas tersebut. Ada beberapa kawasan yang
dianggap sesuai untuk pembangunan fasilitas ini yakni Manado dan Makasar untuk
wilayah timur indonesia. Sedangkan untuk wilayah barat indonesia, Kuala Namu,
cengkareng dan Bintan sangat cocok untuk tujuan pembangunan fasilitas bengkel
tersebut.
Dalam rencana pembangunan ini dukungan pemerintah
menjadi begitu penting utamanya untuk mengeluarkan peraturan-peraturan terkait serta
kemudahan dalam aspek perizinan pembangunannya. Kerjasama dengan pemerintahan
daerah juga sangat diperlukan .
Perkiraan dana yang diperlukan untuk investasi ini
sekitar 90 juta USD tiap aerospace park
nya. Dana itu salah satunya untuk pembebasan lahan seluas lebih kurang 90
hektar. Akan lebih baik kalau tanpa melibatkan sektor swasta dalam rencana
pembangunan proyek besar ini. Dampak positif yang paling jelas terlihat
nantinya adalah terbukanya lapangan kerja bahkan hingga ribuan orang jumlahnya
sebab data ini juga hasil dari berkaca dari Singapura yang mana fasilitas
bengkel pesawat terpadu ini mampu menyerap hingga 10 ribu karyawan.
tulisanku yang lain :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar